Wednesday, 23 August 2017

Konsep Dasar Akuntansi

Tahapan kegiatan bisa dilaksanakan secara teoritis dan sistematis sehingga bisa menghasilkan informasi yang berdaya guna dan tepat guna. Dalam proses kegiatannya akuntansi berlandaskan pada asumsi-asumsi tertentu. Dari asumsi ini timbul konsep dalam akuntansi. Konsep-konsep akuntansi antara lain sebagai berikut :
1.       Konsep Entitas Usaha (Accounting Entity Concept)
Perusahaan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik, kreditur atau pihak yang berkepentingan lainnya.

2.       Konsep Biaya/Harga Pertukaran (Historical Cost Concept
Akuntansi akan mencatat semua transaksi berdasarkan harga kesepakatan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam membentu kekayaan/aktiva perusahaan. Harga kesepakatan bisa disebut sebagai Harga Perolehan.

3.       Konsep Kontinyuitas Usaha (Going Cincern Concept)
Dalam akuntansi, perusahaan dipandang sebagai satuan ekonomi yang terus menerus melaksanakan fungsi-fungsinya dalam pencapaian tujuan. Perusahaan berlangsung terus tanpa ada maksud untuk membubarkannya, sehingga informasi perusahaan perlu dipisah-pisah menjadi informasi periodik.

4.       Konsep Penandingan (Matching Cost and Revenues)
Untuk mementukan laba dalam akuntansi dalam periode tertentu, maka pendapatan dan biaya harus dibandingkan atas dasar kelayakan ekonomik. Oleh karena itu pengakuan pendapatan dan biaya atas dasar akrual (accrual basic).

5.       Konsep Pengukuran Uang (Money Measuring Unit)
Alat pengukur yang paling baik untuk aktiva, kewajiban dan ekuitas serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya adalah uang. Laporan keuangan hanya mencakup kegiatan yang dapat diukur dengan uang, sehingga pencatatan transaksinya harus berdasarkan dokumen-dokumen asli.

6.       Konsep Periode Akuntansi (Periodecity)
Laporan keuangan harus dapat mencerminkan kondisi perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Periode akuntansi dijadikan sebagai batasan dalam pelaporan keuangan. Periode akuntansi atau juga dikenal dengan istilah “Tahun Buku: perusahaan. Menurut jangka waktunya, ada dua macam tahun buku yaitu :
a.       Periode 1 januari s/d 31 Desember
b.      Periode 1 Agustus s/d 31 Juli
Dikarenakan laporan keuangan yang dibuat harus berdasarkanperiode tertentu, tentunya dalam akuntansi terdapat dua macam pengakuan terhadap pencatatan transaksi  khususnya untuk perkiraan pendapatan dan biaya. Dua macam pengakuan tersebut harus dijadikan dasar dalam pencatatan akuntansi, diantaranya yaitu berdasarkan :
1)    Cash Basic (Kas Dasar)
Pada dasarnya pengakuan pendapatan dan biaya yang akan dilaporkan dalam laporan rugi/laba, pada konsep ini harus berdasarkan pada periode dimana kas diterima dan dikeluarkan.
Sebagai contoh : Pendapatan dicatat pada saat kas diterima dari pelanggan. Gaji akan dicatat apabila kas dikeluarkan/dibayarkan kepada para karyawan.

2)    Accrual Basic (Dasar Akrual)
Pengakuan transaksi untuk dicatat dalam akuntansi tanpa memperhatikan apakah kas telah diterima atau telah dikeluarkan pada periode tersebut.
Contoh : Pendapatan dicatat pada saat jasa atau penjualan diberikan kepada pelanggan. Upah akan dicatat tanpa memperhatikan apakah kas sudah dikeluarkan atau belum.


Sumber : Buku Akuntansi Dasar Teori dan Praktik karya Nanu Hasanuh.

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel diatas

Postingan Terpopuler