Tuesday 29 August 2017

Syarat Jual Beli dalam Akuntansi

Syarat Jual Beli Akuntansi
Terdapat beberapa syarat jual beli didalam  dunia usaha, diantaranya :
1.       Loko Gudang
Syarat jual beli ini merupakan syarat dimana pembeli menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual ke gudangnya sendiri. Ini Berarti bahwa penjual akan mengakui dan mencatat dalam akuntansi pada saat barang dipindahkan dari gudang ke truk.

Contoh : kita memiliki perusahaan bernama PT Yayang yang memproduksi Tepung terigu kemudian pada tanggal 29 Agustus 2017 PT Empah mau membeli tepung kepada PT Yayang.

     Barang dikirim pada PT Empah pada tanggal 30 Agustus 2017 dan sampai ke PT Empah tanggal 02 September 2017 maka pencatatan yang di lakukan oleh PT Yayang adalah tanggal 30 Agustus karena tanggal 30 agustus barang sudah dipindahkan dari gudang PT yayang ke truk yang dimana berarti barang tersebut bukan milik PT Yayang lagi melainkan sudah menjadi milik PT Empah.

2.       Franco Gudang
Kebalikan dari loko gudang, Franco Gudang merupakan syarat jual beli dimana penjual menanggung biaya pengiriman sampai kegudang pembeli. Penjual akan mengakui atau mencatat apabila barang sudah sampai ke gudang pembeli.

Contoh : Lihat contoh no 1 pada loko gudang maka PT Yayang mencatat Penjualan pada tanggal 02 September yaitu pada saat barang sudah sampai di PT Empah.

3.       Free on Board
Dalam perdagangan antar negara syarat ini sering digunakan, dimana pada syarat ini pembeli diluar negeri menanggung biaya pengiriman dan pelabuhan muat penjual sampai ke pelabuhan muatnya sendiri. Atau sama seperti loko gudang.

4.       CIF (Cost, Freight and Insurance)
Syarat jual beli ini ialah penjual diluar negeri menanggung biaya pengiriman dan asuransi kerugian barang. Atau kurang lebih hampir mirip dengan Franco Gudang.

5.       Potongan Harga
a.      Potongan Tunai (Cash Discount)
Potongan tunai merupakan potongan yang diberkan jika pembayaran lebih cepat dari jangka waktu yang diberikan penjual/pembeli kredit.

Penjual memandangnya sebagai potongan penjualan (Sales Discount) sedangkan menurut pembeli merupakan potongan pembelian (Purchases Discount).

Contoh : Dalam potongan tunai adalah 3/10; n/60 yang artinya akan diberikan potongan sebesar 3% dari harga barang jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari dari tanggal transaksi dengan jangka waktu kredit selama 60 hari.

b.     Potongan Perdagangan
Potongan lain dalam jual beli ialah potongan perdagangan. Dalam potongan ini diberikan karena adanya perbedaan :
1)    Cara Penjualan
Cara penjualan bisa dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Dengan alasan pokok adalah untuk untuk lebih cepat mendapatkan uang tunai kembali biasanya penjual memeberikan potongan lebih besar apabila pembayaran dilakukan secara tunai.

Contoh :  Akan diberikan potongan sebesar 30% jika penjualan secara tunai dan sebaliknya akan diberikan 15% jika penjualan secara kredit.

2)    Langganan
Syarat ini biasanya membedaka pembeli. Pemberi agen akan diberikan potongan lain dengan pembeli pengecer apalagi konsumen. Biasanya agen akan membeli lebih banyak dibandingkan dengan pengecer ataupun konsumen. Dengan alasan seperti itu biasanya penjual akan memberikan potongan lebih besar kepada agen dibandingkan dengan pengecer dan konsumen.

Contoh :  potongan sebesar 30% untuk agen, 15% untuk pengecer dan 5% untuk konsumen.
Sumber : Buku Akuntansi Dasar Teori dan Praktik karya Nanu Hasanuh.

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel diatas

Postingan Terpopuler