Monday 18 September 2017

Jenis-jenis Majas dan Contohnya

Majas atau Figurative language adalah bahasa kias atau bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu.

Jenis-jenis Majas
1.   Asosiasi (Simile)
Adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai dengan penggunaan kata bagai, bagaikan, seupama, seperti.
Contoh : Semangatnya keras bagaikan baja.

2.   Metapora
Adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh : Raja siang keluar dari upuk timur. Raja siang yang artinya matahari.

3.   Personifikasi
Adalah majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa yang seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh : Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
                  Daun kelapa melambaiilambai ditepi pantai.

4.   Hiperbola
Adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan daya pengaruh.
Contoh : Saya terkejut setengah mati mendengar perkataannya.
Suaranya menggelegar bagaikan petir disiang hari.

5.   Litotes
Adalah majas yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecil-ngecilkan kenyataan sebenarnya. Tujuannya antara lain untuk merendahkan diri.
Contoh : Kami berharap anda menerima pemberian yang tidak berharga ini.
Kami berharap anda menerima pemberian yang tidak seberapa ini.

6.   Ironi
Adalah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud menyindir atau memperolok-olok.
Contoh : Bagus sekali rapot mu rudi, banyak benar angka merahnya.

7.   Sinisme
Adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh : Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, kata-kata itu tidak pantas disampaikan oleh orang terpelajar seperti kamu.

8.   Metonimia
Adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang atau hal lainnya sebagai penggantinya.
Contoh : Ayah baru saja membeli zebra, padahal aku ingin kijang.

9.   Sinekdoke
Adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau  sebagiannya. Majas ini terbagi menjadi sua jenis, diantaranya :
a.   Pars Prototo, sebagian untuk seluruhnya
Maksudnya jika disebutkan sebagian dari suatu benda, maka yang dimaksudkan adalah benda itu secara keseluruhan.
Contoh : Kakak saya memiliki atap dijakarta. Atap disini artinya rumah.

b.   Totem Proparte, seluruhnya untuk sebagian
Maksudnya dengan menyebutkan keseluruhan, maka yang dimaksud sebagian saja.
Contoh : Indonesia meraih medali emas dalam kejuaraan itu.

10. Inversia
Adalah majas yang dinyatakan oleh perubahan susunan kalimat.
Contoh : Wartawan, kakak saya.
Adi, adik saya.

11. Pleonasme
Majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata.
Contoh : Mereka turun kebawah untuk melihat barang-barangnya yang jatuh.

12. Klimaks
Adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang semakin lama semakin menghebat.
Contoh : Semua jenis kendaraan mulai dari sepedah motor, mobil, berjejer di rumah pas kepala daerah.

13. Antiklimaks
Adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang semakin lama semakin menurun (melemah).
Contoh : Bapak kepala sekolah, para guru dan murid-murid sudah hadir dilapangan upacara.

14. Retoris
Adalah majas yang merupakan kalimat tanya yang jawabannya itu sudah diketahui oleh penanya. Tujuannya untuk memberikan penegasan pada masalah yang diuraikannya, untuk meyakinkan atau sebagai sindiran.
Contoh : Siapa yang tidak ingin bahagia.
Siapa yang tidak ingin kaya.

15. Repetisi
Majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh : Selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang bunga bangsaku.

16. Paraletisme
Adalah majas perulangan seperti halnya repetisi, hanya disusun dalam baris yang berbeda, biasanya terdapat dalam puisi.
Contoh : Sunnyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
Sunyi itu lampus
Perhatikanlah contoh penggunaan majas dibawah ini :
Gunung menado tua
Dikejauhan
Bukit hitam
Temaram kabut senja
Meruncing-runcingnya kesorga
Dibalik awan menebal angkasa
Menyimpan nyanyian akhir nelayan
“Pulang kebalik cakrawala”

Sumber : Buku catatan SMA



Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel diatas

Postingan Terpopuler