Monday, 18 September 2017

Pengertian Drama dan Unsur-unsur Drama

1.    Pengertian Drama
Berdasarkan etimologis kata drama berasal dari bahasa yunani yaitu “Dramar” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak atau bereaksi.
Drama berarti perbuatan, tindakan atau aksi yang dipertontonkan diatas pentas. Melalui drama penonton seolah-olah melihat kejadian dalam masyarakat. Drama merupakan potret kehidupan, suka duka, pahit manis, dan hitam putih kehidupan manusia.

2.    Unsur-unsur Drama
a.   Tema
Tema adalah pokok pikiran yang mendasari lakon drama. Pokok pikiran ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga mejadi cerita yang menarik.

b.   Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah atau penonton drama. Pesan itu tentu saja tidak disampaikan secara langsung, melainkan melalui tokoh dalam drama tersebut.

c.   Plot/alur
Lakon drama yang baik selalu mengandung konflik, sebab roh drama adalah konflik. Drama memang selalu menggambar konflik atau pertentangan. Pertentangan yang terjadi adalah pemain dengan pemain, pemain dan lingkungan, pemain dan kemauannya atau antara pemain dan nasibnya.

d.   Karakter
Karakter atau pewatakan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon drama. Karakter ini diciptakan oleh penulis untuk diwujudkan atau dimainkan oleh para pemain. Seorang tokoh bisa saja bersifat sabar, ramah dan suka menolong (protagonis) atau sebaliknya bisa saja berwatak pemberani, suka marah (antagonis) dan keji.

e.   Dialog
Jalan cerita lakon drama diwujudkan melalui dialog dan gerak yang dilakukan para pemain. Dialog-dialog yang dilakukam harus mendukung karakter tokoh yang diperankan dan dapat menunjukan alur lakon drama.

f.    Latar
Latar adalah tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu adegan. Karena semua adegan dilaksanakan dipanggung, maka panggung harus bisa menggambarkan latar yang dikehendaki.

g.   Bahasa
Bahasa diolah untuk menghasilkan lakon drama yang diwujudkan dalam dialog.

h.   Interpretasi
Penulis lakon drama selalu memanfaatkan masyarakat sebagai sumber gagasan dalam menulis cerita. Karena itu, apa yang ditampilkan dipanggung harus bisa dipertanggung jawabkan terutama secara nalar. Dengan kata lain, lakok drama yang dipentaskan itu harus terasa wajar, bahkan harus diupayakan sedapat-dapatnya menyerupai kehidupan yang sebenarnya dalam masyarakat.

Sumber : Buku Catatan SMP



Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel diatas

Postingan Terpopuler