Husnudhan ialah
sesuatu yang ada didalam diri yang bersifat baik. Atau dalam arti lain
Husnudhan atau perilaku terpuji ialah suatu sifat yang harus dimiliki semua
manusia.
1. Pengertian Husnudhan
Husnudhan berasal dari bahasa arab
yaitu husnu dan al-dhan yang artinya berprasangka baik. Husnudhan merupakan
salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki oleh manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah Swt, agar tercapai tujuan hidup manusia yaitu selamat
sejahtera didunia dan diakhirat.
Kebalikan dari husnudhan adalah sifat
suudhan yaitu berprasangka dilakukan
orang lain tanpa alasan yang pasti slalu di pandang buruk. Sedangkan Husnudhan adalah orang yang slalu
berfikir positif (berbaik sangka) kepada apa yang telah diperbuat orang lain.
2. Pengertian Husnudhan Kepada Allah Swt
Husnudhan kepada Allah secara
etimologi ialah berbaik sangka kepada Allah terhadap apa yang diterimanya, baik
itu baik atau buruk sekalipun, sekecil apapun rejeki yang diperoleh atau
sesulit apapun keadaannya.
Menurut etimolog Husnudhan kepada
Allah adalah mencukupkan dengan apa yang terjadi baginya, setelah berikhtiar
sesuai dengan kemampuannya disertai dengan kesungguhan serta ketaqwaan.
Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-baqarah ayat 214, yang artinya :
“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan
masuk surga, padahal belum datang kepada kamu (cobaan) seperti (yang dialami)
orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan
diguncang (dengan berbagai cobaan). Sehingga Rasul dan orang-orang beriman
bersamanya berkata “Kapankah datang pertolongan Allah?” ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu dekat.” (QS Al-Baqarah 2 : 214)
3. Husnudhan Terhadap Diri Sendiri
Husnudhan terhadap diri sendiri ialah
sikap dan prilaku orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, seperti
menerima apa adanya dengan tetap berbaik sangka kepada Allah, tidak menyesali
keadaan dan keberadaannya. Misalnya mempunyai fisik tidak sempurna (cacat),
nama yang menurutnya tidak bagus, jenis kelamin yang tidak diinginkan, keadaan
orang tua yang tidak kaya, tidak memiliki kesempurnaan keluarga (bercerai) atau
kelemahan lainnya. Dengan kelemahannya tersebut ia tetap bersyukur kepada Allah
karena telah diciptakanNya menjadi sebaik-baiknya makhluk (manusia) walaupun
tidak sempurna dengan orang kebanyakan, dan berterima kasih kepada orang
tuanya, khususnya ibu yang telah melahirkannya.
Semua manusia dihadapan Allah adalah
sama kecuali ketaqwaannya. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Hujarat ayat
13, yang artinya :
“Sesungguhnya yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa.” (QS Al-Hujarat :
13)
Hadist Nabi Saw yang artinya sebagai
berikut :
“Sesungguhnya Allah tidak memilih
pada wajah-wajahm, juga tidak pada tubuh-tubuhmu, tetapi Dia melihat pada
hatimu.” (H.R, Bukhari)
4. Husnudhan Terhadap Sesama Manusia
Firman Allah dalam Surah Al-Hujarat ayat 12, yang
artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari
prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lainb dan janganlah ada diantara kamu yang
menggunjing sebagian yang lain. Apabila ada diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertaqwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima tobat. Maha penyayang. (Q.S.
Al-Hujarat : 12)
Sumber : Buku Catatan SMA
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel diatas